Suatu hari Abu
Nawas jalan-jalan ke pasar, dan menyapa orang-orang di pasar dengan senyum dan
bahkan tertawa sambil membuka dan melihat kedalam topinya lalu berkata :
“ Dalam
topi saya ini, terlihat jelas keadaan di Syurga dan Nampak juga para Bidadari
sedang anyik dan bahagia menikmati keindahan Syurga.”
Para pengunjung
Pasar itupun serentak menghampiri Abu Nawas karena penasaran dan ingin melihat
keajaiban pada topi Abu Nawas.
Abu Nawas berkata
: “ Kalian
bisa melihat Syurga dan Malaikat dalam topi saya ini, dengan satu syarat,
kalian harus beriman. Kalau tidak didasari Iman dalam hati kalian, maka
sia-sia, kalian tidak bisa melihat keadaan Syurga dan Malaikat.”
Satu persatu
mereka melihat kedalam topi Abu Nawas, ada yang tersenyum dan berkata : “ Sangat
luar biasa keajaiban yang terlihat dalam topi Abu Nawas, baru kali ini kami
melihat Syurga dan Bidadari ”.
Namun ada pula
diantara mereka tertawa dan berkata : “ Abu Nawas adalah Pembohong Besar dan Penipu.
Kami tidak melihat apa-apa.”
Abu Nawaspun
berusaha meyakinkan mereka dan berkata : “ Kalian bisa melihat Syurga dan Malaikat
dalam topi saya ini, dengan satu syarat, kalian harus beriman. Kalau tidak
didasari Iman dalam hati kalian, maka sia-sia, kalian tidak bisa melihat
keadaan Syurga dan Malaikat.”
Kelakuan Abu
Nawas ini terdengan sampai ke telinga Raja, berdasarkan laporan-laporan dari
para Tim Suksesnya Raja, maka ketika itu juga Abu Nawas diundang oleh Raja dan
dikawal ketat oleh para Buser-Busernya sang Raja.”
Raja berkata : “ Berbohong
itu sangat menyalahi aturan dan perundang-undangan yang berlaku di Negara kita
tercinta ini. Maka hentikanlah menyebarkan penipuan dan kebohongan yang hanya
akan merugikan dan menyengsarakan masyarakat.”
Abu Nawas
menjawab : “ Sesungguhnya apa yang saya lakukan ini bukanlah penipuan dan
kebohongan. Dalam topi saya ini memang benar, Kalian
bisa melihat Syurga dan Malaikat dalam topi saya ini, dengan satu syarat,
kalian harus beriman. Kalau tidak didasari Iman dalam hati kalian, maka
sia-sia, kalian tidak bisa melihat keadaan Syurga dan Malaikat.”
Karena merasa penasaran, Rajapun melihat
kedalam topi Abu Nawas. Dengan wajah geram Raja marah karena tidak melihat
apa-apa dalam topi Abu Nawas. Raja merasa dibohongi dan ditipu oleh Abu Nawas.
Tapi, karena Raja tidak ingin dipermalukan karena dikatakan tidak
beriman, maka Raja itupun menyembunyikan kemarahannya dan memaksakan
perasaannya untuk tersenyum ramah dihadapan para Pengawal dan masyarakatnya.
Lalu Raja berkata : “ Sesungguhnya saya benar telah melihat
keindahan Syurga dan keceriaan pora Bidadari Syurga dalam topinya Abu Nawas.”
Ketika itu juga
Raja memerintahkan para Busernya untuk menangkap dan memenjarakan para Intelnya yang telah memberikan laporan yang
dianggapnya sebagai Laporan Palsu.
0 comments:
Posting Komentar