Dikisahkan,
bahwa pada zaman dahulu, ada seorang Raja yang hidup sangat bersahaja. Hampir
separuh hidupnya digunakannya untuk menggembala domba, selain tugas utamanya
sebagai seorang Raja yang sangat disegani, bukan karena keberaniannya tapi
karena kearifannya sehingga ia disegani warganya.
Suatu hari sang Raja sedang menggembala domba-bombanya
dipadang rumput yang sangat luas dan ditumbuhi pohon kerma yang subur. Ditengah
kesibukannya memperhatikan domba-dombanya, tiba-tiba dia merasa ingin buang air
kecil, rasa kencingnya tak tertahankan lagi. Segera ia mendekati pohon kurma
sambil menoleh kekiri dan kekanan. Lalu ia duduk dan disitulah ia berkencing.
Karena dalam keadaan darurat dan tidak ada air disekitarnya,
iapun beristinja dengan menggunakan batu yang kebetulan ada didekatnya.
Perasaannya kembali legah dan iapun melanjutkan menggiring gembalaannya.
Namun tanpa disadari sang Raja, ternyata ada seorang warganya
bernama Sando yang sedang memperhatikan gerak-geriknya dari kejauhan dari balik
semak-semak. Dan ketika sang Raja sudah melangkah agak jauh, Sando mendekati
pohon kurma yang sempat disinggahi sang Raja.
" Sedang apa gerangan sang Raja tadi duduk-duduk dibawah
pohon kurma " Sando bertanya dalam hatinya.
Sando melihat dibawah pohon kurma itu, tidak ada apa-apa.
Tidak ada sesuatu yang mencurigakan. Namun ia tetap mencari sesuatu yang
mungkin baginya memberi petunjuk. Dan benar saja, Sando menemukan tiga buah
batu yang masih basah. Ketiga batu itu dipungutnya dan dibawanya kembali pulang
kerumahnya.
Keesokan harinya, salah seorang tetangga Sando mengalami
kesakitan pada bagian perutnya. Sementara salah seorang tetangganya yang lain
juga mengeluh kesakitan pada bagian kepalanya. Keduanya datang minta tolong
Sando untuk mengantarkan mereka kerumah seorang Tabib yang sudah termasyhur
namanya yang ada disuatu tempat agak jauh dari tempat tinggal mereka.
Sando berpikir sejenak, berat rasanya meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, sementara isteri dan anak-anaknya sedang pergi menjenguk keluarganya di tempat lain. Tiba-tiba Sando teringat ketiga batu yang ditemukannya dibawah pohon kurma kemarin. Lalu dia mengambil batu tersebut dan merendamkan kedalam air minun yang disediakannya.
"Minumlah air ini, semoga saja bisa menyembukan penyakit kalian." Kata Sando penuh keyakinan.
Kedua tetangganya meminum air yang diberikan Sando pada mereka. Dan tak lama kemudian keduanya senyum-senyum. Seorang diantaranya berkata : " Tidak ada lagi rasa sakit pada bagian perut saya,"
"Saya juga tidak merasakan lagi sakit pada bagian kepala saya, " sambung seorang tetangganya yang lain. " Terima kasih Sando, rencana kita kerumah Tabib dibatalkan saja, karena rasa sakit saya sudah hilang."
0 comments:
Posting Komentar