Minggu, 18 Mei 2025

"Nokeso Toniasa, Harmoni Warisan Jiwa"

Silahkan bagikan :
۞ السَّــــــلاَمُ عَلَيْــــــكُمْ وَرَحْمَــةُ اللــــهِ وَبَرَكَاتُــــــــــهُ ۞
۞ بســـــــــــــم اللّـــه الرّحمٰن الرّحيـــــــــــــم ۞
-----------------------------------------------------------------------

 

"Nokeso Toniasa, Harmoni Warisan Jiwa"

Oleh : SADRI Datupamusu

Di tanah leluhur yang disiram cahaya pagi, terdengar lantunan doa yang bersatu dalam hening dipandu oleh Lamposiga. Asap dupa naik perlahan, membelah langit mengiringi langkah-langkah yang tak sekadar jejak, melainkan gema jiwa yang tengah tumbuh menuju dewasa.

Lamposiga ia bukan sekadar pelaku upacara, melainkan sabda adat yang mengurai benang-benang kehidupan. Di balik gerak tangan dan tarian dedaunan, terpatri nasihat para tetua dalam bahasa semesta, tentang tanggung jawab, tentang cinta yang tak bersyarat.

Lalu Lamposuruba datang seperti cahaya fajar, membasuh jiwa dalam sujud dan khusyuk. Ia menuntun hati menapaki jalan lurus, di mana adat dan keimanan saling memeluk, seperti embun dan daun yang tak pernah saling meninggalkan.

Dua kekuatan itu adat dan keimanan berjumpa dalam Nokeso Toniasa, perubahan sikap dari tunas yang rapuh menjadi pohon yang mampu menaungi semesta kecilnya. Inilah saatnya jiwa muda membaca dirinya, menafsir dunia bukan hanya dengan mata, tapi juga dengan nurani.

Sebab anak pertama, vati ntinana, memikul kelembutan, kasih, dan kebijaksanaan sang ibu. Sedang anak kedua, vati ntuamana, menyandang keberanian, keteguhan, dan suara hati ayahnya. Dua sifat, dua warisan, bersatu dalam darah dan doa.

Agar mereka anak-anak tanah ini berbakti kepada yang melahirkan, kepada yang menggendong dunia dengan sabar dan peluh.

Agar mereka jauh dari malapetaka, terhindar dari penyakit yang tak hanya menggerogoti tubuh, tapi juga hati yang lupa arah.

Beginilah kisah ditulis oleh leluhur, dalam nyanyian bambu, dalam tarian, dalam langkah yang penuh makna dan pengabdian.

Lamposiga dan Lamposuruba, dua jiwa dan roh satu tujuan, mengantar jiwa muda melewati gerbang Nokeso Toniasa menuju dewasa, menuju suci, menuju manusia yang tahu darimana ia datang dan kemana ia harus kembali.




۞ الحمد لله ربّ العٰلمين ۞

----------------------------

0 comment:

Posting Komentar

۞ SEKRETARIAT SEMENTARA DEWAN ADAT KAB. SIGI ۞
۞ MEDIA - SOSIAL ۞