Sabtu, 25 Januari 2025

KAKULA

Silahkan bagikan :
۞ السَّــــــلاَمُ عَلَيْــــــكُمْ وَرَحْمَــةُ اللــــهِ وَبَرَكَاتُــــــــــهُ ۞
۞ بســـــــــــــم اللّـــه الرّحمٰن الرّحيـــــــــــــم ۞
-------------------------------------------------------------

 

KAKULA,

Alat Musik Pukul

Orang Kaili

 

Seiring dengan masuknya Islam di etnik Kaili Sulawesi Tengah pada tahun 1618, alat musik Kakula dikenalkan oleh para mubaliq dari Sumatera Barat yang dipimpin Abd. Raqie Gelar Dato Karama atau dikenal dengan sebutan Dato Karama. Kakula awalnya terbuat dari besi roda pedati dengan ukuran panjang 30 cm dan lebar 5 cm, berbentuk bulat menyerupai Talempong dari Sumatera Barat. Kakula dibuat sesuai dengan susunan nada, yakni :

 

6     1    2   3   5    6   7

la, do, re, mi, sol, la, si

 

Untuk nada 4 (fa) saat itu tidak digunakan dalam proses pembuatannya, karena lagu-lagunya pun tidak mengenal nada tersebut dan masih Pentatonis. Kakula ini disebut Kakula Nu Ada (Kakula untuk adat), yang dimainkan 3 hari sebelum dan sesudah pesta perkawinan (Poboti) dan akil baliq (Nokeso). Fungsinya saat itu sebagai sarana hiburan/komunikasi pada upacara adat di etnik Kaili Sulawesi Tengah.

 

Kakula dalam perkembangannya, dimainkan sebagai musik iringan tari tradisional dan lagu daerah Sulawesi Tengah. Kemudian pada tahun 1969 oleh seniman besar Sulawesi Tengah Hasan M. Bahasuan, Kakula dibuat satu set dengan nada Diatonis, dari 7 nada menjadi 24 nada. Susunan nada itu sebagai berikut :

 

Baris    I :   1   2   4   5   6   4   3   2

Baris    II :   1    2   3   4  5   6   7   1  

Baris    III :   7    6    5    4   4 3   2  2



Sumber : Link KAKULA


۞ الحمد لله ربّ العٰلمين ۞

-------------------------------------------------------------

0 comments:

Posting Komentar

۞ PETA LOKASI Wilayah ۞
۞ MEDIA - SOSIAL ۞